Predator League 2020. Doc:Pribadi |
DOTA 2, revive, peak, prize pool,
Online Qualifier II, gamers, battle
royale, retreat, pushing, sandwich, spray
down, looting, shooting, prone, eSport, dan blue zone, apakah anda pernah mendengar deretan kosa kata tersebut?
Bagaimana dengan penggunaan istilah noob?
Belum familiar juga ya?
Sudah menjelajah dunia maya untuk mengetahui ke arah mana kumpulan kosa
kata tersebut berasal? Ya, kosa kata tersebut berkumpul di dunia game online, Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG),
dan eSport. eSport sendiri merupakan profesi dimana para gamers yang beralih
menjadi atlet professional.
eSpots dan Gaming, Apa Perbedannya?
Suami teman saya yang memilih berprofesi sebagai atlet eSport Indonesia,
bisa mendirikan café dan bisnis butik dari hadiah setiap pertandingan gamenya.
Keren ya? Apa sih bedanya eSport dan gaming? Pada dasarnya keduanya sama yaitu
berhubungan dengan game, namun gaming lebih pada berekreasi dengan bermain
game, sedangkan atlet eSports bermain game dan menjadikannya profesi
(menghasilkan income).
Sebut saja Hansel ‘BnTeT’ Ferdinand dengan total Income sekitar Rp 1,5
miliar atau Muhammad ‘InYourDream’Rizky yang fokus pada permainan Dota 2 dengan
total income Rp 588 juta. Kedua altet eSports tersebut berasal dari Indonesia
dan merambah ke luar negeri dalam setiap pertandingan. eSports juga dilirik
oleh kaum wanita dan Debiee ‘Annialis’ adalah salah satu yang berasal dari
Indonesia.
Atlet eSports sendiri mengenakan seragam khusus dan keberadaanya juga
diakui pemerintah Indonesia di ajang Asian Games 2018 dan Sea Games 2019.
Selayaknya profesi maka manajeman waktu, keseriusan, konsistensi, fokus juga
menjadi salah satu faktor penting dalam eSports.
Asia Pasific Predator League 2020
Tentu dari namanya, kita langsung mengetahui bahwa ajang eSports ini
difokuskan menjadi ajang memperkuat prestasi para altlet eSports Asia. Ajang
yang didukung penuh oleh perusahaan Acer tersebut sudah diadakan dua kali berturut-turut,
dan pada tahun 2019 turnamen antar negara tersebut sudah diikuti oleh
perwakilan 10 negara.
Untuk periode Predator League 2020 akan berjalan dalam pertandingan offline dan online mencari tim terbaik PUBG dan Dota 2, dengan prize pool USD 400.000. Ada perwakilan dari 17 negara mulai
dari Singapura, Myanmar, Mongolia, Korea Selatan, Indonesia, Taiwan, Hong Kong,
Filipina, Malaysia, Sri Langka, Japan, Thailand, Bangladesh, Australia, Vietnam
India dan Macau.
Predator sendiri merupakan brand dari Acer yang menyediakan perangkat
gaming yang lengkap, dan meluncurkan keluaran khususnya yaitu Preadator Triton
300 (PT315-51). Sebagai salah satu
pencinta game walau masih dalam tahap gaming, saya paling suka laptop yang
memiliki cooling system jadi
berkutatnya juga bisa lama. Nah Preadator Triton 300 (PT315-51) memiliki 4 gen
aeoroblade 3D fan dengan bionic blade sebanyak
59 yang menghasilkan 45% airflow improvement.
Dingin pastinya!
Pada Preadator Triton 300 (PT315-51) yang diperkuat dengan 144Hz FHD IPS
display serta dua slot NVMe, tentu akan menjadi nilai tambah dalam pengalaman visual
dan solusi upgradeable. Teknologi RGB
keyboardnya juga bervariasi dalam warna hingga tidak membosankan.
Online Qualifier
Mouse Predator. Doc:Pribadi |
Pada Asia Pasific Predator League 2020 terdapat beberapa tahapan dengan
grand final yang akan diadakan di SM Mall of Asia Arena, Kota Pasay Manila,
Filipina pada 22-23 Februari 2020. Pada akhir Oktober hingga Desember 2019
berlangsung tahap Online Qualifer khusus Indonesia memperebutkan dana sebesar Rp200.000.000.
Acer akan membawa Brand Ambassador Predator Gaming, dan caster ke lima kota di Indonesia untuk
bersama mengadakan live streaming
Final Online Qualifer 2 Predator League 2020. Saya sendiri beruntung diundang
dengan awak media, dan komunitas gamers
lokal Yogyakarta dalam Nobar pertama pada 16 November 2019 di Peacecumber
Coffee, Yogyakarta.
Apa sih tujuan dari Online Qualifer ini diadakan? Tentu penjangkauan
dari Predator League bagi para gamers muda Indonesia merupakan salah satu
tujuannya. Diharapkan para gamers bisa menunjukan keahlian dalam mengadu
strategi dalam berbagai ajang eSports.
“Indonesia sudah melahirkan banyak talenta yang berbakat di bidang
eSport dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.” ujar Presiden
Direktur Acer Indonesia yaitu Herbert Ang. “Para gamers muda Indonesia dapat
bertanding di mana saja tanpa batasan wilayah dengan dukungan penuh dari
perangkat Acer yang memang mumpuni.” imbuh beliau.
Kesimpulan
Jadi apakah gaming bisa menghasilkan income? Jika dirunut dengan fakta
prestasi para gamers yang beralih menjadi atlet eSports maka bisa disimpulkan
bahwa income bisa dihasilkan dengan gaming. Tentu saja dengan syarat dan
kondisi tertentu juga dengan melewati proses pelatihan khusus.
Bagi anda yang ingin mendaftarkan team atau mengetahui informasi lengkap
tentang Predator League bisa mengakses di website atau sosial media resminya. Ikuti kemeriahannya dengan menjejahi #PredatorLeague2020 di website Acer.
Terima kasih.
Wahhh aku langsung teruskan ke anakku nih mb infonya, sekarang dia baru ngebangun channel youtube gaming tips. Emaknya gak mau rugi, boleh maen game dengan durasi tertentu, tapi harus produktif dan menghasilkan. Jadinya sekalian ngegame sekalian direkam ��
BalasHapuswah semoga melaju terus sampai jadi atlet eSports ya mba. Yes, mutualisme demi kebahagiaan bersama.
HapusAku tahu istilah noob gitu gara-gara melototion orang berantem. Dan tahun jenis mainan dari seseorang yang rajin main dibanding ngapel. Tapi kalau aku ya nyerah suruh nge-game, berat di modal.
BalasHapusAha, ada pengalaman pribadi ternyata.
HapusTetap apa pun itu, harus fokus dan latihan kalo mau serius buat dapetin income ya.
BalasHapusYes mba, itu aturan umum untuk semua hobi yang jadi profesi sih
HapusAku salah fokus sama Predator, keren banget desainnya! Pencinta game seneng pasti tuh nge-game lama-lama, cooling system-nya juara gitu...
BalasHapusYukkk beliii mba
HapusGaming bisa gajian? Benar2 zaman udah serba tekno ya sekarang
BalasHapusyes tehnologi mendunia
HapusPara lelakiku (suami dan anak-anak) nih pasti nyambung kalo diajak ngomongin game. Emaknya jadi pendengar aja :D
BalasHapuspada suka main game to mba?
HapusKeren ini mb, ternyata profesi yang mendatangkan uang juga ya atlet e sport ini..
BalasHapusiya, mba. Bikin semangat
HapusDunia baru yg menggiurkan, semoga Team dari Indonesia ada yg menang ya mbak Vika
BalasHapusaminnnn mba
HapusKapan ya aku bisa seneng nge-game berfaedah kek gini? Hahaha...
BalasHapusAsal aplikasi bojomu ga dihapus.Hahah
HapusHwaaa, Acer keren banget! Bisa men-support dan mewadahi para jagoan gamers Indonesia nih, pastinya
BalasHapusIyes, jadi pada semangat
HapusWaaahhh kalo buat para gamers sih udah jelas laptopnya harus yang punya spek yang lengkap dan bener2 kuat
BalasHapusIyes, kalau ga ya nangis wes
HapusGila banget ya penghasilan gamers bisa segede itu. Acer predator nih impian para gamer deh kayaknya
BalasHapuscuss beli mba
Hapusmakanya saya selalu memotivasi siswa yang memiliki kemampuan bermain game untuk terus mengasah kemampuannya.. tetapi jangan lupakan ibadah, belajar dan makan...
BalasHapusiyes kang, asal semua displin waktu pasti oke
HapusSaya jadi ingat Ready Player One
BalasHapuswaini, gaming sejatiii
HapusEmang benerann predator kok ini selalu suka sama desainnya yang futuristik
BalasHapusWahhh ini seperti adikku. Dulu dia pernah ikut lomba game gitu. Pas pertama kali denger "emang ada lomba game? Paling alesan aja biar main game terus" tapi ternyata emang ada ya. Dan menghasilkan haha
BalasHapusPekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar heheheheh
BalasHapusYup, gaming bisa menghasilkan uang asalkan fokus terbukti sama anak keduaku hehehe
BalasHapusWah ternyata bener ya para gamers bisa ngandelin nafkah dari sini
BalasHapusIya sih di era digital, apapun mungkin ya?
Era digitam semakin berkembang, jadi gaming juga terus maju deh.
BalasHapusAku asing banget dengan semua istilah itu. Mungkin karena bukan peminat game. Tapi adikku pernah ikut turnamen game online gitu, and wow ternyata bisa dapet income menggiurkan. Keren juga ternyata para gamers ya.
BalasHapusMemang sih ya Mba. Segala sesuatu kalau dilakukan dengan baik dan benar hasilnya pun demikian. Termasuk dengan ngegames ini. Sayang aku gak bisa... hehehehe
BalasHapusGilr bener ternyata ngegame ternyata menghasilkan juga, q juga hobi ngegame, misalnya dulu COC tapi sekarang agak jarang soalnya sering kepala pusing kalau terlalu lama main game :)
BalasHapusWah saya malah baru tahu istilah atlet esports ini dan perbedaannya dengan gaming. Jadi atlet esport ini khusus bagi gamer yang suka ikut pertandingan ya. Lumayan juga ya penghasilannya kalau bisa menang gitu.
BalasHapusWah Aku pikir esports sama gamers itu sama, tapi ternyata atlet esprorts itu berarti lebih profesional ya karena sering ikut pertandingan dan menghasilkan pundi-pundi yang fantastis ya
BalasHapusWaah, Mbak Vika pakar gaming juga, nih. Saya roaming, hehe. Taunya cuma eSport mulai diperkenalkan di Asian Games kemarin. Pastinya atlet eSport bakalan jadi salah satu profesi favorit gen milenial, gen Z, gen Alfa, dst yaa. benar-benar semakin high tech, nih. Thanks infonya
BalasHapusWaduhh ini gamenya tingkat tinggi. Aku kudet heheheee... Tapi memang para gamers penghasilannya tinggi yg pernah aku baca. Klo dlu cuma identik dgn mainan, sekarng game dapat dijadikan suatu profesi, bahkan ada sekolahnya segala.
BalasHapusHarapanku semoga makin banyak generasi Indonesia yg .mengharumkan nama bangsa lewat hal-hal yg berhubungan dgn teknologi seperti ini.
Salut sama gamers esport, karena mereka itu memang jago-jago main game-nya. Hehe..
BalasHapusMantap nih, bahas gaming. Sesuai yang selama ini menurut saya sia-sia karena hanya buang waktu saja. Ternyata saya salah ya? #maludeh
BalasHapusKalau ditekuni e-sport ini penghasilannya bisa ditabung buat masa depan ya kak Vik, boleh juga nih karena jaman now game sport ini banyak yang suka
BalasHapuswaaa bener ini. waktu itu aku datang ke acara connect 2019. satu dari tiga bidang yang bakal nge-in at least buat tiga tahun ke depan adalah game online. jadi sekarang bukan cuman pertandingan antartemen apalagi iseng-iseng, tapi juga bisa mendunia lewat game ini. Semoga pemerintah ikut support, ya. Kalau dari brand nya maaah udah oke deh. CER "bandel" juga, lho!
BalasHapusWah aku kudet, ternyata ada ya atlet e sport, aku kira hanya orang penyuka game online yang suka bermain battle sejenis dota
BalasHapusSeru juga nih klo emang para gamers ini fokus dan ikut kompetisi setidakny kemampuannya bisa diuji dan kalo juara kan lumayan hadiahnya
BalasHapusDulu waktu aku SMA, di sekolahku bahkan sudah ada eksul gaming..
BalasHapusNampaknya guru ku da sadar betul bahwa gaming juga menghasilkan, hehe
Aku dulu sama sekali gak tau kalau Predator itu produk dari Acer, pas pertama dengar kirain produk pendatang baru gitu.. keren juga ya Acer ini
BalasHapusAcer keren nih support dana ratusan juta untuk penyelenggaraan e-sport game di Indonesia. Tapi bener sih kalo sekarang game bisa jadi untuk income seseorang. Kayak kampus anakku, ada loh UKM Games, dan mereka udah pernah dikirimkan ke kejuaraan games di pelosok negeri ini, kalo keluar negri baru sebatas Malaysia dan Filipina
BalasHapusAkutu tadinya gak paham yaa...kenapa para gamers ini pernak-perniknya mahal-mahal.
BalasHapusTernyata memang kenyamanan itu kunci.
Dan kalau sudah sukses, uang pun akan mengalir kembali...
Alhamdulillah keren banget ya Mba lewat gaming bisa jadi menghasilkan Jadi ingat salah satu orang yang kerja di salah satu brand besar, dia dari gaming bisa keterima kerja di sana. Emang fokus bisa membuat seseorang menghasilkan ya Mba Vi.
BalasHapusE-sports ini makin diminati di negeri kita ya, senangnya yang memiliki hobi pun jadi bisa berpenghasilan. Dulu sih masih diremehin main melulu gitu tapi kalo uda bisa masuk di ASIAN games juga tentunya sudah lebih keren.
BalasHapusHasilnya sangat wow sekali.. padahal dulu kita bakalan dimarahin kalau keseringan main game! Nyesel dulu gasuka main😂
BalasHapus