Massimo Gelato Jogja benar-benar membuka rahasia
cara membuat gelatonya, dan kerennya pelanggan pertama yang mengetahuinya adalah
17 siswa SD Tumbuh. Saya yang turut serta dalam acara Tour Massimo Gelato, tergelak saat belasan pertanyaan dalam bahasa
Inggris pada crew Massimo. Generasi Alpha
memang cenderung lebih aktif dan haus ilmu yang tinggi.
Para
guru dan wakil parents turut
mendampingi selama Tour Massimo juga
tergelak saat siswa dibagi tiga kelompok, berebut menjawab quiz tentang varian
rasa gelato Massimo. For your information,
Massimo Gelato pertama kali dibuka di Bali kemudian Massiomo gelato Jogja Kotabaru adalah cabang pertama
di pulau Jawa. Tetap dengan 48 varian rasa gelato pastinya!
Oya
ada enam sesi diadakan berurutan, yaitu sesi Tour Rumah Sukarni, Tour kitchen, belajar tentang gelato, quiz
time, sesi mencicipi gelato hits Jogja
sepuasnya dan puncaknya pembagian sertifikat, Tour dimulai pukul 10.00 WIB di
mana siswa-siswi berusia 6-8 tahun duduk manis di belasan bean
bags warna-warni dinaungi payung corak Bali membuat mager siapapun.
Oya
untuk sementara memang konsep tempat nongkrong Massimo Gelato Jogja memang outdoor sambil menunggu kesiapan ruangan
di Rumah Sukarni. Don’t worry be happy,
ada untaian lampu saat senja sehingga menambah romantisme para pelanggan. Yang
jomblo boleh loh bawa teman, siapa tahu cinta bersemi setelah mencicipi gelato
strawberry J
Iya
benar Sukarni yang menjadi pemillk rumah di mana Massimo Gelato dibuka, adalah
Sukarni Kartodiwirjo yang merupakan berperan besar dalam proses proklamasi.
Beliau beserta para pemuda menculik Soekarno
dan Hatta agar mau memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Keren ya pemilihan lokasi dibukanya Massimo Gelato Jogja.
Bersejarah!
Setiap
sesi tour, lima siswa SD Tumbuh selalu dipandu oleh dua crew Massimo yang memberikan info detail dengan bahasa sederhana
dan fun, pokoknya tak terasa
membosankan. Pertanyaan-pertanyaan menarik seputar Sukarni Kartodiwirjo juga dilontarkan dengan gelak tawa, seperti
obrolan dengan saudara sendiri. Well done
Sesi
pertama berlangsung sekitar enam menit yang kemudian dilanjutkan dengan kitchen sebagai tujuan kedua. Showcase, tempat kasir dan kitchen sendiri memang ditempatkan di
satu container merah yang eye catching. Kekinian begitu istilah
generasi milenial, dan memang sering dijadikan spot foto. Pstt ada ayunan yang
bisa menampung dua orang dewasa loh!
Pada
sesi inilah, pengetahuan mengenai bahan baku yang digunakan Massimo dibagikan.
Dan berikut cara pembuatannya: Susu yang telah dipasteurisasi (bertujuan
membunuh bakteri), gula, kacang-kacangan/buah/ atau varian rasa lain
dicampurkan serta dihaluskan dengan blender. Hasil blender lalu didinginkan di
mesin pembuat gelato selama 4 menit. Selesai
Tour 24 varian rasa gelato
Quiz time. Doc: Pribadi |
Benar ada 48 varian rasa, namun karena showcase baru tersedia untuk 24 varian rasa, maka semua rasa mendapat giliran bergantian. Saya sendiri sering bingung bila crew Massimo menanyakan ingin memesan varian yang mana, semuanya begitu segar dan menggoda. Akhirnya setelah tiga kali berkunjung ternyata saya menyukai varian rasa Lemon dan Blueberry.
Ternyata
sama yang dialami siswa-siswi SD Tumbuh setelah Tour Kitchen beralih ke Tour 24
varian gelato. Hidung mereka ditempelkan ke kaca showcase saat datang sesi memesan 2 varian rasa gelato dalam satu cone ataupun cup. Ada beberapa siswi memutuskan menyelesaikan quiz Tebak Rasa di
kertas terlebih dahulu. Saya sih memutuskan menikmati Panini, hihi.
Setelah
17 siswa-siswi menyelesaikan semua sesi tour, maka sampailah ke sesi yang ditunggu yaitu
pembagian sertifikat ke masing-masing siswa siswi SD Tumbuh. Tentu tidak
lengkap jika momen membahagiakan ini tidak diabadikan, maka swafoto berjamaah
pun diadakan. Bisa dilihat sendiri di foto bagaimana mereka ceria dengan pose
masing-masing.
Saat
jeda sambil menikmati cemilan khas Italia serta squash, saya berbincang dengan
salah satu parents. Ternyata Tour
Massimo ini merupakan agenda pertama Massimo yang diprakarsai permintaan para parents sebagai kegiatan Parents Day. Hal ini sangat
menggembirakan karena menggambarkan bagaimana perhatian Massimo pada generasi
muda.
Mr.
Massimo yang pernah saya temui kali pertama bertandang ke Massimo memang
mempunyai perhatian lebih pada lingkungan serta anak-anak. Pengunaan sedotan
minuman yang terbuat dari pasta khusus (impor dari Italia) , larangan merokok
serta adanya 3 tong sampah khusus berdasarkan jenis menjadi bukti semangat Go Green.
Mr.Massimo
sendiri membuka Massimo Ristorante dengan aneka menu masakan Italia di Sanur
Bali tahun 1996. Gelato menjadi salah menu fav dan akhirnya diekspansi ke Jogja
dengan menghadirkan juga cemilan khas Italia. Fav camilan saya adalah Panini, Waffle. Pittole, dan Pizza, ternyata
banyak ya. Sebagai penyuka minuman bersoda, saya suka semua varian squashnya.
Baiklah,
sekarang sudah tahu kenapa gelato Massimo mudah lumer bukan? Yes alasannya
karena bahannya hanya susu dan bahan alami lainnya, tanpa mentega maupun bahan
pengental lainnya. Apa? Kalian ingin list harga per menu? Okeeee, ini list
beberapa menunya tapi untuk updatenya bisa dikonfrimasikan ke Massimo langsung
di Jalan Sunaryo No 12 Kotabaru:
Squash
(Lemon,Orange,Strawberry,Melon,Blue Ocean,Markisa)= 15K
Dolomia
Sparkling (Italian water)= 15K
Gelato
Shake (Matcha Latte, Milk Shake) start from 35K
Smoothies=
35K Gelato Briosce= 25K
Gelato Baby Sugar Cup/Cone=20K
Gelato Baby Sugar Cup/Cone=20K
Panini
Beef= 10K/pcs Pittole= 10K Waffle=10K
Yuk
Massimo Gelato Jogja lagi, ajak saya juga ya. Ga pernah nolak pastinya.
Aku merasa berdosa karena belum jadi ke sini. Terniat banget bahkan sebelum tempat ini launching. Udah dikabarin bahkan sejak tahun kapan tapi belum juga berkunjung.
BalasHapusAku suka konsepnya. Yang out door itu bikin bikin leleh
Yes, mas Yan kemarin bilang kalau Miss Mini diundang, tapi karena kesibukan jadi belum bisa datang. Semoga next bisa miss
HapusWah...ini bikin ngiler pas panas-panas..liat foto-foto gelato..Mudah-mudahan kalo pas ke Jogja bisa mampir ke tempat ini...
BalasHapusBacanya sambil nelen ludah haha.. kayanya seger banget, padahal malem-malem gini. :")
BalasHapusYa ampun. Kemana aja aku
BalasHapusBolak balik ke yogya tapi blm pernah ngincipi gelato ini..
Agustustus ada jadwal ke yogya lagi. Harus nyoba ini
Ah, kemarin udah masukin tempat ini ke daftar kunjungan di Yogya. Tapi ternyata nggak sempet mampir.
BalasHapusNext trip ya
HapusWuih, seru banget deh bisa ikutan tour gelato. Gak cuma bisa nyicip enaknya gelato aja ya tapi juga jadi tahu cara bikinnya. Gelato ini udah jadi makanan wajib yang kudu dicoba ya kalo ke Jogja. Ngileeer 😍
BalasHapusCuss pas di jogja mba
HapusAaaaak, gelatooooooo. Siapa yg doyan eskrim macam sayaaaaaa? Duhhhh, apalagi bisa lihat langsung cara membuatnya. Makin ngiler aku 😍😍😍😍
BalasHapusAkuuuuu doyannnnn
HapusNanti aja saya ke Massimo Gelato, kalau ruangan indoor-nya sudah tersedia, hahahaha.. Saya mah takut kepanasan. Ini anak-anaknya nggak kepanasan ya? Hebat..
BalasHapushahah anak2 mah cuek, btw sekarang sudah ada indoornya loh mba
HapusAsik juga sambil nyantai sambil makan esnya.
BalasHapusSalam
Kidalnarsis.com
Iya, ngademmm
Hapuswaah seru banget aku bacanya.
BalasHapusanak-anak generasi alpha harusnya di beri ruang edukasi kaya gini yg rutin. jadi merangsang kreatifitas mereka.
btw aku suka banget sama gelato!
Yes mba, generasi baby boomers juga perlu...
Hapusgelato memang enak banget karena beda dengan es krim. Buatku meskipun tau resepnya tapi kalau yang buat beda dan ga berpengalaman ya ga enak. hihi
BalasHapusAyoo dicoba buatnya mba
HapusAh... Aku juga terkesan pada kunjungan pertama. Suka dengan choco mint nya, tapi masih penasaran dengan green teanya. Kapan2 ke sini lagi ah....
BalasHapusHaha aq mah suka yang lemonnya..
HapusAku baru tahu ttg ini jadi pengen nyoba juga nih...kalau ke Jogja lagi pengen deh ke sini
BalasHapuslet me know klo mba ke Jogja ya
Hapus