Pucuk Coolinary Festival Yogyakarta, Tombo Kangen Kuliner Legendaris - Vika Kurniawati

Aneka Jenang. Doc:Pribadi

 Yakin deh, saat berada di hari pertama Pucuk Coolinary Festival, perut saya memberontak menuntut secepatnya diisi dengan hidangan yang aromanya menggoda indera penciuman. Bayangkan ada 100 tenant mulai dari yang melambaikan aroma bumbu gurih Sate Gajih, galak pedasnya Oseng-oseng Mercon, manisnya Gelatoo sampai kuliner kenangan masa kecil Jajan Pasar Tombo Kangen. Entah berapa kali saya bingung tenant mana yang akan dipilih pertama kali.

Gusti Ratu Hemas. Doc:IG Pucuk Harum

Saat saya bingung ternyata Gusti Ratu Hemas sudah menentukan pilihan di antara 100 tenant. Benar, istri dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta berkenan hadir pada saat hari pertama atau pembukaan Pucuk Coolinary Festival. Salah satu bukti bahwa panitia sangat serius mempersiapkan acara yang akan kembali hadir di 5 kota besar Indonesia. Yogyakarta menjadi kota pertama loh. Yes tepatnya pada 30-31 Maret 2019 di lapangan Mandala Krida, mulai pukul 10 pagi sampai 10 malam. Mantul tho!

Pembukaan Pucuk Coolinary Festival. Do:Pribadi

Pada dasarnya saya suka gurih, namun aroma pedas dari zona pedas yang di sebelah juga tak kalah membuat jatuh cinta. Akhirnya saya memilih duduk di bangku plus meja kayu yang memanjang di tengah setiap lajur zona, seraya menikmati segarnya sebotol Teh Pucuk Harum. Beginilah kalau dalam satu tempat banyak pilihan dimana semua tenant memang sudah terkenal bahkan beberapa menjadi legenda wisata kuliner Jogja. Perlu dua hari datang ke Mandala Krida memang untuk bisa mencicipi semua menu yang dihadirkan Pucuk Cooliner Fastival. Jam di pergelangan sudah menunjuk angka waktu makan siang, dan Sate Gajih Bu Ponijah menjadi tambatan pertama saya.

Tiga zona rasa. Doc:Pribadi

Untungnya juga tersedia lontong, sehingga akan menambal beberapa saat perut berdentang saya. Kenapa saya memilih Sate Gajih? Atas nama kenangan tentu saja, yes kenangan semasa kecil saat masih bisa tertawa dengan bebas. Ealah malah curhat colongan ya. Memang saya mencicipi pertama kali Sate Gajih saat duduk di bangku Taman Kanak-Kanak di area Puro Pakualaman. Seingat saya rasanya  11 12 dengan yang dicicipi lidah di tenant Pucuk Coolinary Festival. Untung saya menyeka mata bukan karena air mata namun karena asap dari bakaran Sate Gajih.

Cashback memakai OVO. Doc:Pribadi

Oya tidak hanya Sate Gajih sebenarnya yang tersedia dengan harga yang menyenangkan kantong penikmat kuliner. Bagi yang suka Sate Buntel, Sate Klathak ataupun Sate Ayam Pak Kromo juga siap dipesan. Tenang! Semua dijamin fresh diolah di tenant, bahkan pembeli bisa ikut swafoto dengan koki serta bisa mendapat grandprize. Iya benar, dengan menukarkan resi belanja serta memasukan di kotak Vote, lalu pembeli akan mendapat kupon yang akan diundi.

Grand Prize serta program Vote. Doc: Pribadi 

Program grand prize sendiri memang sudah disampaikan oleh pihak Brand Manager Teh Pucuk Harum saat siaran pers di Mezzanine Eatery and Coffe. Tersedia 2 unit motor Yamaha NMAX yang akan dibagikan. Saya melihat para pengunjung dengan bersemangat ikut undian tersebut walau harus antri, dan memang hadiah grand prize tersebut sudah tersedia di dekat panggung utama Pucuk Coolinary Festival “Temukan Rasa Favoritmu”.

Aneka tenant. Doc:Pribadi

Psstt, di hari kedua atau terakhir festival sudah ada pengumuman untuk pemenang tenant favorit dari masing-masing zona. Untuk zona manis dimenangkan oleh tenant Salad Nyoo, Kue Balok Parikesit dan Jasmine Cakery. Di bagian Zona Gurih terpilihlah Sate Buntel Priyayi, Mister Burger serta Bakso Bethesda. Zona pedas sendiri dimenangkan oleh Tengkleng Hohah, Bakso Granat Padas dan Bakso Chuanki Akang. Kalian sudah menikmati menu yang mana hayoo?

Penutupan Pucuk Coolinary Festival. Doc:Pribadi

Jangan bilang kalau kalian juga mengantri saat tenant Pak Jede membagikan 10.000 tusuk Sate Klathak! Duh, saya sampai tidak kebagian, padahal sudah siap dengan dua tutup botol Teh Pucuk Harum sebagai media tukar 1 porsi Sate Klathak Pak Jede. Oya juga ada “Spicy King Noodle Contest” loh, sudah pasti sesuai judulnya maka lomba makan mie pedas dengan level tertentu menjadi aktivitasnya. Jogja memang lagi trend kuliner dengan level padas tak terhingga. Semoga tahun depan Yogyakarta menjadi kota pertama Pucuk Coolinary Festival dengan tenant lebih banyak lagi. Tentunya tenant kuliner tradisional serta legend  juga bertambah kuantitasnya. Siapa foodies yang setuju????