Minuman ekstrak Lidah Buaya Doc: Pribadi |
“Arep go ngopo Lidah Buaya kuwi?” Bila
saya alih bahasakan dalam bahasa Indonesia akan menjadi, “Untuk apa Lidah Buaya
itu?” Sepenggal pertanyaan dari nenek
yang tinggal di sebelah rumah di mana empat batang aloe vera sudah berpindah ke genggamanku. “Biyen
ki getahe go ngobati babak bundas. Kowe loro po?”
“Tidak mbah, mau dibuat agar-agar Lidah Buaya.
Nanti aku antar ya mbah.” Jawaban
singkat serta gelengan kepala saya atas pertanyaan nenek yang tetap mengulaskan
deretan gigi berlubangnya, “Dulu, getahnya itu untuk mengobati luka parut. Apa
kamu sakit?”
Getah Lidah Buaya / aloe barbadenesia
Lidah Buaya. Doc:Pribadi |
Ada dua pot
di depan halaman rumahnya yang menjadi tempat berkembangnya aloe vera atau Lidah Buaya. Memang
tanaman mirip kaktus lengkap dengan duri, bentuknya tidak sebesar saat ditanam
di tanah langsung, namun cukuplah untuk menjadi bahan sepuluh mangkok agar-agar.
Saya hanya membuat satu mangkok saat itu.
Setelah
dirunut ke beberapa artikel tentang tanaman Lidah Buaya maka getah daun/ gel
tembus pandangnya memberikan vitamin A, B, C dan E. Jika nenek moyang kita menggunakan getahnya
sebagai penutup luka, sebenarnya ada benarnya karena terdapat zat
anti-inflamasi, sifat antivirus serta anti bakteri untuk menyembuhkan luka
luar. Saat saya masih kecil, memang nenek kandung selalu mengoleskan getah daun
Lidah Buaya saat kaki atau tangan terluka. Pada masa itu, tanaman Lidah Buaya
memang lebih mudah ditemukan baik di tanah lapang maupun pasar tradisional.
Membuat agar-agar aloe vera
Getah Lidah Buaya. Doc:Pribadi |
Bisa saja
dinikmati secara langsung namun saya sendiri lebih memilih dimasukan dalam
agar-agar. Cara mengolahnya mudah sekali, walau memerlukan waktu yang lumayan
lama selama proses pengupasan hingga aloe
vera bisa dinikmati. Saya jelaskan secara singkat ya:
1. Biarkan air mengalir
Agar daun aloe vera bersih,
tentu silakan cuci bersih(tanpa sabun) di bawah kucuran air mengalir agar
bakteri tidak menempel kembali.
2. Batang aloe vera dibelah menjadi dua
Pembelahan ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pengupasan kulit daun Lidah Buaya baik sisi berduri maupun yang halus permukaannya.
3. Kulit daun aloe vera dikupas
Saat proses ini dilakukan, akan lebih baik jemari anda dilapisi sarung
tangan karet untuk mencegah permukaan jari keriput dan terkena getah Lidah
Buaya. Sisa kulitnya sendiri bisa digunakan sebagai masker wajah kulit kepala,
dan rambut.
4. Masukan ke rendaman air kapur sirih
Rendaman air kapur akan membuat lender yang menempel pada daging aloe vera berkurang. Diamkan selama satu
jam.
5. Rebus dengan air pandan
Dibutuhkan 60 menit untuk menyelesaikan proses perebusan sehingga aroma
pandan akan melekat pada daging Lidah Buaya.
6. Potong sesuai selera
Setelah olahan agar-agar matang, segera masukan potongan Lidah Buaya yang
telah dipotong sesuai selera ke dalam.
Seperti
biasanya, niat selalu menggebu di awal namun kandas saat menemui kendala waktu.
Seiring bertambahnya pekerjaan serta harus menunggu bahan yang minim bila
dipakai tiap hari, maka olahan Lidah Buaya urung bisa dibuat lagi. Lalu apa
akal karena bukan semata mengenyangkan perut ataupun menjadi sajian pencuci
mulut, namun agar-agar Lidah Buaya juga menjadi sumber pelancar pencernaan.
Durasi maupun proses BAB memang menjadi lebih singkat tanpa harus berkeringat.
Jadi alternatif lain untuk tetap bisa lancar harus segera ditemukan.
Mencoba Herbadrink
Lidah Buaya
Seorang
sahabat dalam komunitas kemudian menawarkan alternatif untuk mencoba Herbadrink
yang sudah mendapat lisensi Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM). Tentu saja
saya jadi lebih mudah mencari informasi terlebih dahulu sebelum mulai mengkomsumsi sebuah
produk. Awalnya saya ditawari tiga jenis rasa dalam merk yang sama yaitu: Sarijahe, sari Temulawak, dan Lidah Buaya. Berhubung menyukai Lidah Buaya maka
sachet Herbadrink Lidah Buaya yang saya ambil.
Hasil uji rasa
Herbadrink Lidah Buaya siap dinikmati. Doc:Pribadi |
Air mineral
dingin kemudian meluncur ke gelas yang saya sediakan untuk uji coba rasa
pertama. Berikut sejumlah data yang bisa dihimpun selama proses uji coba rasa:
1.
Free Sugar
Tenggorakan saya termasuk sensitif terhadap minuman yang mempunyai kadar
gula yang tinggi. Untunglah Herbadrink sudah free sugar sehingga dipastikan aman untuk tenggorakan saya
terutama.
2. Aroma serbuk yang menyegarkan dan mudah larut.
Saya menyukai produk minuman yang bisa dinikmati baik melarutkannya dengan air mineral panas maupun
air mineral dingin. Saat saya menuangkannya ke air mineral dingin lalu diaduk,
ternyata hanya membutuhkan beberapa detik hingga tak terlihat di dasar gelas.
3 Menyegarkan dengan rasa unik
Indera pencecap saya kemudian mengenali kadar vitamin c yang identik
dengan rasa jeruk/asam yang terasa saat Herbadrink sudah dinikmati.
Menyenangkan
saat tehnologi terkini mampu ikut mendukung lestarinya hasil alam dengan
kemasan lebih efisien. Baiklah, selanjutnya mari mencoba membuat agar-agar
dengan tambahan Herbadrink Lidah Buaya. Oya, selain keunggulan di atas, khasiat
utama dari minuman herbal Herbadrink Lidah Buaya adalah membantu memelihara
kesehatan fungsi pencernaan serta membantu melancarkan proses buang air besar.
Yuk mencoba olahan minuman atau makanan lain menggunakan Herbadrink Lidah Buaya :)
Posting Komentar
Posting Komentar