Bumbu-bumbu
terasa menempel di lidah saya begitu mencicipi suwiran Ingkung Rica-rica di
restoran Ingkung Kuali, Bantul yang berjarak sekitar 30 menit dari Malioboro.
Saya suka dengan rasa manis sekaligus pedas yang mengingatkan pada masakan ibu
di rumah, ya memang beliau menyukai juga
masakan Rica-rica. Untunglah tingkat kepedasannya masih bisa dimaklumi oleh
lidah dan perut saya yang sering sensitive. Semua aman tentram baik di lidah
maupun di perut, dan saya tidak harus terburu-buru meneguk minuman Jahe Sereh
yang dijadikan pendamping makan siang.
Saya
juga suka karena warna Ingkung Rica-rica yang coklat merekah dengan irisan cabe merah yang
menghiasi. Di samping Ingkung Rica-rica, panitia HUT ke-3 Desa Wisata Kalakijo
juga menyajikan Ingkung Original, sambel plus lalapan lengkap. Demikian juga
sepiring Urap dan Godong Kates (Daun Pepaya) yang menjadi sayur pendamping.
Memang benar sajian yang sehat dan rumahan.
Salah
satu hal yang menjadi bonus adalah Ingkung Rica-rica nya sudah dibelah-belah
hingga mempermudahkan saya menikmati dalam hitungan menit. Piring yang terbuat
dari rotan dan dilandasi dengan kertas minyak,dalam hitungan detik sudah dipenuhi
dengan nasi gurih (diolah dengan santan) yang aroma nya sepadan dengan laju uap
hangat nya yang menguar. Tentu pertama
kali pertama kali saya mengambil potongan besar Ingkung Rica-rica yang sudah
diincar saat datang, kemudian berlanjut ke Ingkung Original yang menjadi gong
nya.
Dari mba Nina Maryati sebagai Program Coordinator of Enviromental
Education Center (EEC / www.eecfarm.com),
saya mengetahui bahwa semua menu Ingkung diproses selama 4 jam dengan kuali
besar khusus yang diolah di dapur Ingkung kuali. Bisa dibayangkan tingkat kematangan
dan hasil olahan dari proses memasak tersebut.
Bahan
baku semua hidangan juga diambil dari warga sekitar yang buah hatinya menjadi penerima program
beasiswa dari Enviromental Education Center. Benar-benar sebuah sinergi yang
positif. Oya di samping terdapat bangunan utama yang unik terbuat dari bamboo(Bamboohall),
terdapat juga kebun serta fasilitas pendukung kegiatan Outbound dan berkemah.
Jika menyukai kegiatan ala petani atau peternak, maka juga ada fasilitas khusus
serta bisa menginap di rumah penduduk setempat (home stay)
Saat
saya menginjakkan kaki di hall utama, alunan keroncong Bengawan Solo dari
Kerontjong Kala Moeda membius para para undangan termasuk Bupati Bantul yang
memotong tumpeng sebagai puncak acara HUT ke-3 Desa Wisata Kalakijo.
Jadi
kapan kita ke Ingkung Kuali lagi kakak?
Foto: Dokument pribadi Vika Kurniawati
Foto: Dokument pribadi Vika Kurniawati
Posting Komentar
Posting Komentar