[Image: Vika kurniawati]
Terjebak .Bagaimana
tidak, jika indera penciuman dan penglihatan, sebelum ujung lidah menyentuh
hidangan utama, mengatakan bahwa sajian di depan mata adalah Sate Daging Sapi. 55%
yakin aroma daging menyusup ke indera penciumanku saat memegang satu tusuk sate
dengan potongan berwarna-warni. Bentuk kotak mirip sekerat potongan daging
berjejer rapi seraya memanggil untuk dicecap.
Tanpa
menghiraukan tumpukan lontong yang bersanding manis di piring, maka penggoda segera
aku renggut tepat pada ujungnya. Dan saya mengalami dua kekecewaan yang
berurutan terjadi. Kecewa yang pertama karena tidak langsung melahap dua kerat
sekaligus, ha ha. Kekecewaan kedua karena indera penciuman dan indera
penglihatan setengah tertipu dengan chef Tempe
Dinner Experience walau
di daftar menu disebutkan bahwa Velvet Bean Tempe Sate with Lontong (
Sate Tempe Benguk dengan Lontong ) menjadi
hidangan utama.
Pastilah
ini efek pengiriman data dari penciuman serta penglihatan yang diasosiasikan
serta merta oleh otak. Memori tentang aroma sate yang pernah direkam keluar
lagi dan mengidentifikasikan bahwa Tempe Dinner Experience saat itu adalah
berbahan sama. Memang saya termasuk penggemar sate baik dari berbahan lemak
sapi sampai codot (kelelawar kecil).
Baik berbumbu saus kacang, kecap manis atau sekedar diolesi air garam.
[Riana Dewie] |
Velvet
Bean Tempe Sate with Lontong ( Sate Tempe Benguk dengan Lontong ) sebenarnya
mengingatkan diriku akan Sate Kere ala Solo, yang juga memakai bahan olahan
tempe sebagai pengganti daging. Bahan yang dipakai memang bebeda, yaitu Tempe Gembus
yang bertekstur lembut dan mudah dikunyah, namun berbumbu hampir sama dengan Velvet Bean Tempe saat
dibakar.
Well
balik lagi ke Velvet
Bean Tempe Sate ya, disamping sate beserta lontong saus kacang
serta kecapnya, ada beberapa pelengkap lain yang berada disamping kanan
kirinya. Ada kering tempe (lengkap dengan irisan kentang), dan juga krecek
pedas. Begitu mengingatkan pada Gudeg yang sejak kecil mudah didapatkan di Yogyakarta. Memakai picuk(mangkok dari daun pisang yang
dirangkai) terdapat sambal, acar yang pas rasanya walau dalam porsi kecil.
Yakin aku mau Velvet Bean Tempe Sate dengan
lontong double ya.
[Riana Dewie] |
Oya
hidangan berjumlah 6 (yang akan saya kupas satu persatu di artikel selanjutnya)
disajikan satu persatu oleh pelayan wanita. Dan ini mengingatkanku pada penyajian
ala kerajaan atau saat jaman penjajahan dimana tuan tanah mengadakan perjamuan
makan dengan koleganya. He- he inilah rasanya menjadi raja sehari.
Tempe
Dinner Experience pada 7 November 2016 diadakan di Gadjah Wong Restaurant
Jalan Gejayan No. 79 Sleman
Yogyakarta. Sebuah restoran yang hanya berjarak 15 menit dari rumahku dan
terkenal dengan segmennya turis asing menengah keatas. Di ruang Kura-kura
tersebut aku disuguhi dengan alunan musik Jawa yang langsung dinyanyikan
oleh 3 sinden. Bener-bener mendayu dan romantis.
Posting Komentar
Posting Komentar