
Apa
yang Anda pikirkan saat mendengar kata: Oshin? Bagi generasi 80-an tentu
langsung tergambar dalam pikiran tentang semangat kerja keras yang berbuah
kesuksesan. Oshin sendiri adalah tayangan drama Jepang yang disiarkan ulang
oleh TVRI. Sangat booming pada masanya hingga pemeran utamanya diundang ke
Indonesia. Saya pribadi dan pastinya sebagian besar penonton sangat
terinspirasi dengan tontonan kami tersebut saat kecil. Dan memang saya dan
teman-teman sebaya terpacu untuk selalu kerja keras, tabah dan tanpa melupakan
kewajiban terhadap keluarga.

Anda
lihat? Kita memang adalah apa yang kita tonton, dan tanpa sadar asupan tersebut
mempengaruhi pola pikir serta tindakan setiap hari. Ingatan bawah sadar
tersebut tidak hanya berlangsung singkat namun terus melekat selama kita hidup.
Dan Saya pribadi bersyukur karena saat kecil memperoleh tontonan yang mendidik
dan tersensor. Entah apa jadinya kalau Saya terkontaminasi tontonan yang tak
mendidik.

Hal
tersebut diungkapkan saat Saya mengikuti Roadblog Blogger Jogja yang didukung
oleh LSF sebagai salah satu pihak yang memberikan materi sekaligus sosialisasi
tentang kinerja Lembaga Sensor Film (LSF). Memang masyarakat awam lebih banyak
belum mengetahui bagaimana cara dan tahap yang dilakukan Lembaga Sensor Film
(LSF) dalam memberikan rasa keamanan pada tiap output kinerjanya. Diharapkan
dengan acara Roadblog yang dilaksanakan di 10 kota tersebut maka masyarakat bisa
lebih berkerjasama dengan pihak terkait untuk melaksanakan dan mengembangkan
Budaya sensor mandiri.

Berikut
contoh pelaksanaan budaya sensor mandiri:
1.Dampingi
putra-putri Anda saat akan melihat tayangan televisi, film dan internet.
2.Perhatikan
klasifikasi tayangan yang akan ditonton. GA( Untuk segala umur) akan lebih baik
dipilih sebagai tontonan.
3.
Berikan pengetahuan dan konsep yang benar bila ada tayangan yang ditanyakan
oleh puta-putri Anda.
4.
Jangan sibuk dengan gadget Anda selama tayangan berlangsung.
5.
Ajaklah putera-putri Anda berpendapat tentang tayangan yang sudah selesai
ditonton.
6.
Jaga ucapan dan perilaku Anda agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang
sudah Anda diskusikan.
7.
Disiplinlah.
Mudah
bukan melakukan budaya sensor mandiri. Mari bantu pemerintah dan diri kita
sendiri dengan mengembangkan budaya sensor mandiri.
Image: LSF, Vika Kurniawati
#AYOSENSORMANDIRI
Image: LSF, Vika Kurniawati
#AYOSENSORMANDIRI
Posting Komentar
Posting Komentar