Aroma daun kemangi menyeruak ke indera
penciuman menjelang petang, tepat saat daun pisang yang membungkus sego buntel
hati ampela daun kemangi sudah di piring saya. Dengan hati-hati saya membuka dengan sendok daun pisang tersebut dan memang
menemukan potongan empuk hati dan ampela. Saya memang penggemar sajian dengan
daun kemangi sebagai pengantar.
Tak membutuhkan waktu yang lama untuk
memilih pengisi piring saya saat makan sore. Angkringan Tobat menyajikan
berbagai macam sego buntel atau nasi bungkus daun pisang. Deretan lauk berupa
sate beraneka jenis dan bentuk. Saya sebagai penggemar sate, tentu langsung
berbinar. Tangkapan jari saya langsung menuju sate jamur yang telah dibakar
dengan bumbu manis pedas. Lidah saya yang memang penyuka segala rasa manis pedas yang tak berlebihan.
Berturut-turut kemudian sate telur dadar
isi, sate hati menjadi sasaran. Tak lupa es jeruk dengan manis dan tingkat
keasaman yang pas. Mata saya juga berbinar kala kasir berbaju biru bertuliskan
Angkringan Tobat memberitahu bahwa menu di piring saya hanya perlu diganti
dengan lembaran Rp.15.000.00 saja. Saya segera mencatat lengkap denah
Angkringan Tobat dalam daftar Angkringan yang patut didatangi lagi.
Saya menghabiskan waktu cukup lama di
Angkringan Tobat, maklum angin yang berhembus dan alunan musik membuat lupa
waktu. Penempatan penerangan juga mengesankan romantis tanpa mengurangi
kebutuhan mata saat browsing atau pun sekedar berbincang-bincang. Stok kopi
tersedia dalam toples-toples kaca lengkap dengan detail nama, bahkan Anda bisa
menemukan Kalosi Toraja, Mandheling Sumatera, Beer Mataram dan Bandrek.
Angkringan Tobat sendiri bertempat di Jl
Sukoharjo Sanggarahan Condong Catur Yogyakarta. Jika anda mengambil start
berangkat dari bandara Adisucipto menggunakan taksi maka cukup menyebutkan
alamat tersebut. Jika Anda memilih menggunakan jasa transportasi umum berupa Trans
Jogja maka pilihlah no 3A dan turun di terminal Condong Catur. Anda bisa
melanjutkan ke Angkringan Tobat menggunakan ojek yang terdapat tak jauh dari
shelter Trans Jogja. Dijamin tukang ojek paham dan tak akan tersesat karena
spanduk nama Angkringan Tobat sudah terlihat jelas dari kejauhan. Perjalanan
hanya menempuh lima menit dari terminal condong catur jika Anda menggunakan
sepeda motor.
24 bangku beruas tiga kolom yang terbuat
dari bambu juga meja dengan bahan serupa sudah tersedia dengan rapi dan nyaman
untuk 80 pengunjung. Bila hujan datang, maka tak perlu kuatir karena atap yang
dilapisi berlipat dengan jerami kering. Parkirpun tersedia luas di halaman
depan dan belakang Angkringan. LED yang non stop diputar dari jam buka
16.00-24.00 menyajikan tayangan full musik. Mushola tersedia di belakang tempat
makan, begitu juga toilet. Anda tak perlu kuatir akan menghabiskan waktu dengan
keluarga ataupun anak-anak yang memerlukan ruang luas.
Berdiri Oktober 2015, Angkringan Tobat
memang memberikan konsep kreatif tak hanya dari mural dan asesoris unik berupa
arsiran wajah punggawa Angkringan Tobat saja dalam pigura. Oya, pemilihan kata TOBAT sendiri berasal
dari dua kata yang harus diucapakan dengan bahasa Jawa. NOTO BATIN adalah
perpanjangan nama yang menginsipirasi pemilik Angkringan tersebut. Adapun arti
dari NOTO BATIN adalah menata hati.
Jika Anda ingin memesan tempat dan waktu khusus yang berada di 800 meter ke utara dari Terminal Condong Catur maka bisa menghubungi Randy Prabawa di 081804150031, @randyprabawa melalui twiter. Ingat update juga menu baru di Angkringan Tobat dengan follow Twitter @angkringantobat , dan Instagram angkringantobat ya.
Salam wuenak.
Image: Document Vika Kurniawati
Kapan2 nyanyi2 disini lg ah. Hehe...
BalasHapushehe siapp
Hapusahhhh kalian..... sayang ga bs ikoot -_-
BalasHapushoka bentooo kita bersua
Hapus